Arti Peribahasa Sunda Dituntun Ku Santun

Peribahasa ‘dituntun ku santun’ merupakan peribahasa dalam bahasa Sunda yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Peribahasa ini memiliki makna yang sangat dalam dan sangat bermakna bagi masyarakat Sunda.

Arti dari peribahasa ‘dituntun ku santun’ adalah bila seseorang melakukan sesuatu atau menghadapi suatu situasi, maka dia harus menunjukkan sikap santun dalam tindakan atau perilakunya. Santun sendiri berarti sikap sopan, ramah, dan menghargai orang lain. Oleh karena itu, dalam peribahasa ini, santun dijadikan sebagai pedoman dalam menghadapi berbagai situasi.

Peribahasa ‘dituntun ku santun’ memiliki makna yang cukup dalam, yaitu bahwa seseorang harus senantiasa bersikap santun dalam segala hal. Hal ini berarti seseorang harus memiliki sikap sopan santun dalam berbicara, bertindak, dan berhubungan dengan orang lain.

Peribahasa ini mengajarkan bahwa sikap santun sangat penting dalam hubungan antarmanusia. Dengan sikap santun, seseorang dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan dapat menghindari konflik yang tidak perlu.

peribahasa ‘dituntun ku santun’ juga mengandung makna bahwa seseorang harus menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua atau yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi. Dalam kehidupan masyarakat Sunda, sikap menghormati orang yang lebih tua atau yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi merupakan hal yang sangat penting.

Dalam kehidupan sehari-hari, peribahasa ‘dituntun ku santun’ seringkali dijadikan sebagai pedoman dalam menghadapi berbagai situasi. Ketika seseorang berada dalam situasi yang sulit atau tidak enak, maka dia harus tetap menunjukkan sikap santun agar tidak menimbulkan konflik yang tidak perlu.

Dalam dunia pendidikan, peribahasa ini juga sering dijadikan sebagai pedoman dalam mendidik anak-anak. Anak-anak diajarkan untuk selalu bersikap santun terhadap orang lain, terutama kepada orang yang lebih tua atau yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi.

Dalam peribahasa ‘dituntun ku santun’ memiliki makna yang sangat dalam dan sangat bermakna bagi masyarakat Sunda. Peribahasa ini mengajarkan pentingnya sikap santun dalam kehidupan sehari-hari dan dalam hubungan antarmanusia. Oleh karena itu, peribahasa ini seringkali dijadikan sebagai pedoman dalam menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan.