Sabtu, 09 September 2023

Banten Otonan Untuk Anak Belum Ketus Gigi

Banten otonan adalah salah satu tradisi atau upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Bali pada saat anak mencapai usia tertentu, yakni usia enam bulan, tiga tahun, empat tahun, dan lima tahun. Banten otonan juga biasa disebut dengan upacara ‘memotong gigi’ karena pada umumnya, anak-anak pada usia tersebut sudah memiliki gigi susu yang siap dipotong.

Namun, bagi anak yang belum tumbuh gigi, banten otonan tetap dilakukan dengan beberapa perbedaan. Pada umumnya, pada usia enam bulan, anak-anak masih belum memiliki gigi yang tumbuh, sehingga upacara banten otonan yang dilakukan untuk anak yang belum tumbuh gigi dinamakan ‘upacara menetek’.

Upacara menetek dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan rasa terima kasih kepada Dewa atau Tuhan Yang Maha Esa atas kelahiran anak yang sehat dan selamat. Pada upacara menetek, orang tua membawa anak mereka ke pura (tempat ibadah umat Hindu) untuk memohon restu dan keselamatan bagi anak mereka.

Dalam upacara menetek, orang tua mengenakan baju adat Bali dan membawa sesajen atau persembahan kepada Dewa. Sesajen biasanya berupa bunga, buah-buahan, dan makanan khas Bali. Setelah sesajen diletakkan di depan altar, seorang pendeta Hindu akan membacakan mantra atau doa untuk memohon keselamatan dan restu bagi anak tersebut.

Setelah upacara selesai, biasanya ada acara makan bersama dengan keluarga dan kerabat yang datang untuk merayakan kebahagiaan tersebut. anak yang belum tumbuh gigi juga diberikan sesajen yang khusus disiapkan untuk mereka, seperti susu dan makanan lembut lainnya.

Meskipun anak belum memiliki gigi untuk dipotong, banten otonan atau menetek tetap penting dilakukan sebagai wujud syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas kelahiran anak yang sehat dan selamat. upacara tersebut juga memperkuat hubungan keluarga dan kebersamaan dalam masyarakat Bali.

Dalam kehidupan sehari-hari, upacara banten otonan menjadi salah satu tradisi yang masih dipertahankan oleh masyarakat Bali hingga saat ini. Bahkan, banyak masyarakat Bali yang mempercayai bahwa upacara tersebut dapat membawa keberuntungan dan keselamatan bagi anak-anak mereka.

Dalam banten otonan atau upacara memotong gigi adalah salah satu tradisi atau upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk anak yang telah mencapai usia tertentu. Meskipun anak belum memiliki gigi untuk dipotong, upacara menetek tetap dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas kelahiran anak yang sehat dan selamat. Upacara tersebut juga memperkuat hubungan keluarga dan kebersamaan dalam masyarakat Bali.
Produk Unggulan Filipina