Sabtu, 26 Agustus 2023

Bagian Bagian Hemositometer Dan Fungsinya

Hemositometer adalah salah satu peralatan laboratorium yang digunakan untuk menghitung jumlah sel darah merah atau leukosit dalam sebuah sampel darah. Hemositometer memiliki beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut ini adalah beberapa bagian dan fungsinya:

1. Chamber

Chamber merupakan bagian utama pada hemositometer yang terdiri dari dua sel, yaitu sel kiri dan sel kanan. Masing-masing sel memiliki luas permukaan sebesar 1/400 mm2 dan kedalaman 0,1 mm. Bagian ini berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan sampel darah yang akan dihitung.

2. Pipet

Pipet atau biasa disebut juga pipet Thoma adalah alat untuk mengambil sampel darah dari larutan darah. Fungsinya adalah untuk mengambil sampel darah yang tepat dan mengalirkannya ke dalam chamber dengan jumlah yang tepat dan konsisten.

3. Cover Slip

Cover slip adalah sebuah pelat tipis yang digunakan untuk menutup chamber setelah pipet digunakan untuk menambahkan sampel darah ke dalam chamber. Cover slip berfungsi untuk memastikan bahwa sel darah merah atau leukosit didistribusikan dengan merata dan tidak ada gelembung udara yang terperangkap.

4. Grid

Grid merupakan bagian dalam chamber yang digunakan untuk membantu menghitung jumlah sel darah merah atau leukosit dalam sampel darah. Grid ini terdiri dari 9 kotak kecil, masing-masing kotak memiliki area 1/20 mm2. Bagian ini juga berfungsi untuk membantu pengguna untuk mengetahui jumlah sel darah merah atau leukosit dalam sampel darah secara akurat.

5. Marka

Marka adalah tanda yang digunakan untuk menghitung jumlah sel darah merah atau leukosit dalam sampel darah. Marka ini biasanya berupa dua garis lurus yang melintang di chamber. Setiap garis memiliki panjang 1/20 mm dan digunakan untuk menghitung jumlah sel darah merah atau leukosit yang melewati garis tersebut.

Demikianlah beberapa bagian dan fungsinya pada hemositometer. Dengan adanya hemositometer, dokter atau peneliti dapat menghitung jumlah sel darah merah atau leukosit dalam sampel darah secara akurat dan efisien. hasil penghitungan dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan diagnosis dan perawatan yang tepat bagi pasien.