Jumat, 25 Agustus 2023

Bagaimana Tanda Saat Akan Dimulainya Sekaten

Sekaten adalah perayaan tradisional yang diadakan setiap tahun di Yogyakarta, Indonesia. Acara ini merupakan bagian penting dari budaya Jawa yang memadukan aspek agama dan kebudayaan. Sekaten dirayakan selama seminggu dan mencapai puncaknya pada malam pertama di bulan Maulud, yang merupakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda yang mengindikasikan dimulainya perayaan Sekaten.

1. Penyalaan Lampu-lampu Keraton:
Salah satu tanda yang menandakan dimulainya perayaan Sekaten adalah penyalaan lampu-lampu keraton di lingkungan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Lampu-lampu ini terdiri dari ribuan bola lampu yang dipasang dengan rapi dan menghiasi pagar dan bangunan Keraton. Ketika lampu-lampu ini dinyalakan, ini menandakan bahwa perayaan Sekaten sudah diambang pintu.

2. Pembukaan Pasar Sekaten:
Pada saat perayaan Sekaten, pasar tradisional atau yang dikenal sebagai Pasar Sekaten juga dibuka. Pasar ini menawarkan berbagai macam produk dan makanan tradisional seperti kue, kerajinan tangan, mainan, pakaian, dan masih banyak lagi. Ketika pasar Sekaten dibuka, ini menandakan dimulainya perayaan dan orang-orang mulai berdatangan untuk berbelanja dan menikmati suasana yang khas.

3. Kedatangan Umbul-umbul dan Bendera Kerajaan:
Tanda lain yang menunjukkan dimulainya perayaan Sekaten adalah kedatangan umbul-umbul dan bendera kerajaan. Umbul-umbul adalah panji-panji yang dikibarkan sebagai tanda kebesaran dan kehormatan. Ketika umbul-umbul dan bendera kerajaan dikibarkan di lingkungan Keraton dan di sekitar tempat perayaan Sekaten, ini menandakan dimulainya perayaan dengan segala kemegahan dan kekhidmatannya.

4. Penyalaan Bedug:
Salah satu momen yang sangat ditunggu dalam perayaan Sekaten adalah penyalaan bedug. Bedug merupakan alat musik perkusi yang besar dan terbuat dari kayu. Bedug ini digunakan untuk memberi isyarat bahwa perayaan Sekaten akan dimulai. Biasanya, saat bedug diletakkan di tempat yang terbuka dan ditabuh dengan ritme khusus, ini menjadi sinyal bagi masyarakat bahwa perayaan Sekaten akan dimulai.

5. Sholat Berjamaah:
Perayaan Sekaten juga ditandai dengan sholat berjamaah di masjid atau tempat ibadah. Sholat berjamaah ini diikuti oleh warga setempat dan para peziarah yang datang untuk merayakan Sekaten. Sholat ini menjadi momen yang khusyuk dan penuh makna, karena merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Kesimpulan :
Perayaan Sekaten merupakan perayaan tradisional yang mempunyai tanda-tanda